Expos55.com Amuntai-Kal-Sel. Akibat kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Desa Pihaung Kecamatan Haur Gading Kab. HSU banyak warga masyarakat desa setempat merasa dirugikan.
Kebijakan yang diambil oleh Pemdes atau aparat desa Pihaung menimbulkan keresahan dilingkungan masyarakat, pasalnya sebagian besar warga Desa Pihaung di Kecamatan Haur Gading masih banyak yang belum menerima bantuan BLT akibat dampak dari Pandemi COVID-19.
Parahnya lagi sejumlah penerima BLT yang mendapatkan bantuan, juga menerima dana dari Bansos, namun dengan nama penerima yang berbeda dalam satu KK (Kartu Keluarga), salah satunya yakni Asmiah mendapatkan Bantuan dari dana Bansos sedangkan Nasrullah mendapatkan Bantuan dari BLT Desa dan ini merupakan satu keluarga yang tertera di KK warga Desa Pihaung RT.03 Kec. Haur Gading.
Di sisi lain ada juga salah seorang warga yang merupakan salah seorang Guru Besertifikasi yang bernama Hairian warga Desa Pihaung Rt. 01 yang juga menerima dana bantuan dari BLT Desa. Tak luput dari pemantuan media sejumlah kerabat dari aparat Desa Pihaung juga menerima bantuan BLT Desa yang ternyata berekonomi mapan bahkan mempunyai kendaraan roda empat.
Bani merupakan Kepala Desa Pihaung Kecamatan Haur Gading ketika dikonfirmasi oleh media baru-baru ini mengakui hal itu, dirinya tidak membantah sedikitpun. Namun dirinya beralasan bahwa adanya data tumpang tindih sama sekali tidak diketahui,”kami dari awal sudah melakukan pengecekan dan tidak ada data yang tumpang tindih, data yang diambil juga berasal dari data PKH yang dilakukan oleh tim,” ujarnya.
Menurut Bani terkait adanya data yang tumpang tindih dirinya mengakui hal itu, secara sepihak Bani yang notabennya adalah Kepala Desa setempat, disisi lain dirinya memberikan keterangan bahwa pihaknya sudah bekerja secara maksimal dan tidak ada data yang tumpang tindih. Namun data dilapangan yang berhasil dikumpulkan menunjukkan adanya data yang tumpang tindih.
Bahkan dirinya menyebutkan, sebagian penerima bantuan BLT juga ada kerabat dari sejumlah aparat desa, salah satunya yakni kerabat dekat dirinya sendiri yang bisa dibilang lebih dari mapan dan,”bantuan tersebut diberikan lantaran kerabat saya mengamuk, jadi terpaksa saya berikan bantuan tersebut,” Jelas Bani kepada media.
Keterangan yang diberikan oleh Bani Kepala Desa Pihaung di dampingi oleh Sekdes yang bernama Lailian dan juga disaksikan oleh salah seorang aparatnya.
Diketahui belakangan bahwa kerabat dekat oknum Kepala Desa tersebut diduga memiliki kendaraan bermotor jenis roda empat yakni berupa Truck.
Dalam keterangan Photo KK adalah tertera nama Nasrullah yang menerima BLT sedangkan dalam daftar penerima Nasrullah ada pada nomor urut 91. Sedangkan Asmaniah penerima dana Bansos yang merupakan satu KK dengan Nasrullah. Sedangkan untuk Guru yang besertifikasi yang menerima bantuan pada daftar ditunjukan oleh nomor urut 41 atas Nama Hairian.
Salah seorang warga Desa Pihaung yang enggan disebutkan namanya kepada media dirinya mengungkapkan bahwa, banyak warga masyarakat yang layak menerima bantuan akan tetapi kebijakan yang dibuat para aparat desa lebih mementingkan pihak keluarganya dan juga sebagian warga yang punya mobil juga dapat bantuan BLT dari Desa,”ini nantinya akan berdampak kurang baik, banyak kecemburuan sosial yang ditimbulkan, bahwa sudah ada kesepakatan bagi warga yang layak saja yang menerima dan ternyata hal itu tidak digubris aparat desa,” bebernya.
Sebagai Aparat Desa dirinya akan memperbaiki hal-hal yang dianggap tidak wajar atau janggal atas kebijakan pihaknya dalam masalah penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran. (Windi).
